Diyan Aprilia Lestari (0216104050)
Kelas B – Reg B2
Dosen : Iis Rostiawati, S.E., M.M.
Proyek adalah urutan (sementara) aktivitas-aktivitas unik, kompleks, dan terkoneksi yang memiliki satu tujuan atau sasaran dan harus dilengkapi dengan waktu yang spesifik, sesuai dengan anggaran dan sesuai dengan spesifikasi.
Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), di mana operasi-produksi mempunyai sifat pengulangan (repetitif), dan aktivitasnya biasanya bersifat permanen untuk menghasilkan produk atau layanan.
Adapun pengertian proyek menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Husen (2009:4) Proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan, dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Larson (2006:3) Proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Nurhayati (2010:4) Proyek adalah upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Heizer dan Render (2006:81) Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama.
Project Management Body of Knowledge Edisi ke-3 Proyek adalah usaha sementara dengan awal dan akhir harus digunakan untuk menciptakan produk, layanan atau hasil yang unik.
Perbedaan Proyek dan Operasional
Pengertian Manajemen Proyek Menurut Para Ahli
Husen (2009:4) Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja.
Ervianto (2005:21) Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
Maka dari itu dapat disimpulkan Manajemen Proyek adalah proses melingkupi, merencanakan, menyediakan staff, mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol pengembangan sebuah sistem yang dapat diterima dengan biaya minimal dan dalam jangka waktu tertentu.
Suatu proyek mempunyai sasaran (target) tertentu dengan batasan-batasan mutu pekerjaan (quality), anggaran (cost), dan waktu (time) yang dikenal sebagai Triple Constraint.
- Mutu pekerjaan atau kualitas (quality)
Produk akhir proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang disyaratkan atau yang telah disepakati sebelumnya. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa pabrik, maka pabrik tersebut harus memenuhi kriteria: mampu beroperasi secara optimal dalam jangka waktu yang terlah ditentukan. Memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan (fit for the intende use).
Quality adalah fokus utama dari sebuah proyek. Proyek sangat mengedepankan kualitas dari sebuah produk, maka dari itu perlu mengorbankan waktu yang lama dan biaya yang mahal untuk memenuhi tujuan dari proyek tersebut.
2. Waktu (Time)
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan yang telah ditentukan. Penyerahan proyek tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.
Jika sebuah proyek lebih fokus terhadap waktu pelaksanaan yang cepat, maka kualitas produk tidak akan begitu memuaskan dan begitu dan biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit.
3. Anggaran (Cost)
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal yang bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecah-pecah berdasarkan komponen-komponennya, atau berdasarkan perioda tertentu (misalnya per kuartal). Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per perioda.
Jika proyek fokus terhadap biaya yang dikeluarkan dirancang seminimal mungkin maka akan berdampak terhadap kualitas barang yang kurang memuaskan dan waktu pengerjaan yang cukup lama.
Project Management Body of Knowledge
PMBOK adalah panduan berisikan kumpulan pengetahuan yang diperlukan oleh para professional dalam manajemen proyek.
Tujuan utama dari PMBOK adalah melakukan identifikasi secara bagian per bagian dari Pengetahuan atas Badan Pengelola Proyek (Project Management Body of Knowledge) yang secara umum dikenal sebagai praktek terbaik.
Siklus hidup proyek adalah tahap-tahap perkembangan proyek dari awal gagasan hingga proyek dinyatakan selesai dimana setiap tahap memiliki pola tertentu.
Terhadap 4 Tahap Siklus Proyek
- Proyek dalam tahap konseptualisasi
Periode ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu penyusunan dan perumusan gagasan, analisis pendahuluan dan pengkajian kelayakan. Salah satu kegiatan utama yang bersifat menyuluruh (komperhensif), dalam tahap ini yang mencoba menyoroti segala aspek mengenai layak tidaknya suatu gagasan untuk direalisasikan, disebut studi kelayakan. Dibandingkan dengan pengkajian yang dilakukan sebelumnya, studi kelayakan mempunyai lingkup dan aspek pengkajian yang lebih lugas, mendorong potensi yang positif dan menaruh perhatian khusus terhadap kendala dan keterbatasannya.
2. Proyek dalam tahap perencanaan dan pengembangan
Periode ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu penyusunan dan perumusan gagasan, analisis pendahuluan dan pengkajian kelayakan. Salah satu kegiatan utama yang bersifat menyuluruh (komperhensif), dalam tahap ini yang mencoba menyoroti segala aspek mengenai layak tidaknya suatu gagasan untuk direalisasikan, disebut studi kelayakan. Dibandingkan dengan pengkajian yang dilakukan sebelumnya, studi kelayakan mempunyai lingkup dan aspek pengkajian yang lebih lugas, mendorong potensi yang positif dan menaruh perhatian khusus terhadap kendala dan keterbatasannya.
3. Proyek dalam tahap pelaksanaan
Tahap implementasi terdiri dari kegiatan sebagai berikut: Mengkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program implementasi dan mengkomunikasikan kepada peserta dan penanggung jawab proyek. Melakukan pekerjaan desain-engineering terinci, pengadaan material dan peralatan, parikasi, instalasi atau kontruksi. Melakukan perencanaan dan pengendalian aspek biaya, jadwal dan mutu. Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah memobilisasi tenaga kerja, melatih dan melakukan supervise.
4. Proyek dalam tahap terminasi
Mempersiapkan instalasi atau produk beroperasi, seperti uji coba start up dan performance test. Penyelesaian administrasi dan keuangan proyek seperti asuransi dan klaim. Seleksi dan kompilasi dokumen proyek untuk diserahkan kepada pemilik atau kepada induk perusahaan. Melaksanakan demobilisasi dan reassignment personil.
Kriteria Sukses Proyek
Kriteria sukses proyek terbagi menjadi dua ukuran:
- Objective Measures
- Time
- Cost
- Health and Safety
- Profitability
2. Subjective Measures
- Quality
- Technical performance
- Functionality
- Productivity
- Satisfaction
- Environmental Sustainability
Contoh Proyek
- Proyek Konstruksi
- Proyek Industri Manufaktur
- Proyek Padat Modal
- Proyek Penelitian dan Pengembangan
- Proyek Pembangunan Produk Baru
- Proyek Pelayanan Manajemen
- Proyek Infrastruktur
Sumber referensi:
http://blog.sukad.com/are-the-changes-from-pmbok-4-to-pmbok-5-significant/
http://www.transformasi.net/articles/read/28/triple-constraint.html
Buku Manajemen Proyek : Drs. H. A. Hamdan Dimyati, M.Si., dan Kadar Nurjaman, S.E., M.M. 2014. Pustaka Setia: Bandung