Diyan Aprilia Lestari (0216104050)
Kelas B – Reg B2
Dosen : Iis Rostiawati, S.E., M.M
Total Quality Management
TQM didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus, atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.
Karekteristik TQM
1.Fokus pada pelanggan (internal dan eksternal)
2.Berorientasi pada kualitas
3.Menggunakan pendekatan ilmiah
4.Memiliki komitmen jangka panjang
5.Kerja sama tim
6.Menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan
7.Pendidikan dan pelatihan
8.Menerapkan kebebasan yang terkendali
9.Memiliki kesatuan tujuan
10.Melibatkan dan memberdayakan karyawan
Pilar Total Quality Management
Penerapan manajemen kualitas bertujuan untuk menciptakan keunggulan daya saing , yang di dorong oleh 5 pilar utama, yaitu :
a. Produk
Barang / jasa sebagai titik fokus pencapaian tujuan organisasi
b. Proses
Barang / jasa yang berkualitas dicapai dengan adanya kualitas proses.
c. Organisasi
Kualitas proses tidak akan tercapai tanpa adanya organisasi yang tepat.
d. Kepemimpinan
Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai
e. Komitmen
Tidak mungkin ke empat pilar berjalan dengan baik tanpa adanya komitmen
Kriteria Kesuksesan 5 Pilar TQM
a. Kesadaran
Kesadaran atas kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam ativitasnya, termasuk dalam setiap proses dari produk/jasa.
b. Kemanusiaan
Untuk menerjemahkan kualitas dalam memperlakukan karyawan selalu diikutsertakan dan diberi inspirasi
c. Desentralisasi
Memberikan wewenang pada semua tingkatan, terutama pada lini depan, sehingga tujuan bersama tercapai.
d. Menyeluruh
Agar semua prinsip, kebijakan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah-celah organisasi.
Mutu dan Pengendalian Proyek
Mutu adalah ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu, dengan cara membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.
Manajemen Mutu
Aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan atau organisasi.
Contoh :
Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung, atau masyarakat pemakai sebagai contoh dasar kepuasan pelanggan.
Hal ini menyangkut kualitas :
1.Produk/pelayanan/proses pelaksanaan
2.Proses manajemen proyek itu sendiri
Pengendalian Mutu Proyek
a. Continuous Quality Management
Model atau cara ini digunakan untuk meningkatkan proses bisnis sebagai cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industri yang cepat.
b. Process Management Model
Model atau cara ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis, membangun fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah dan proses dalam meningktakan dan kesempatan yang ada.
Penggunaan Mutu dalam Proyek Konstruksi
Manajemen mutu/kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan.
6 Lingkup dari pekerjaan proyek untuk menguji dan memeriksa kualitas/mutu, yaitu :
1.Kualitas penerangan dan keputusan dari klien
2.Kualitas proses desain
3.Kualitas material dan komponen
4.Kualitas kumpulan proyek
5.Kualitas kegiatan manajemen proyek
6.Manajemen proyek sebagai rata-rata dari peningkatan kualitas proyek
Sistem Manajemen Mutu
Sistem
Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri atas manusia dan atau bukan manusia yang diorganisasikan dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama, atau hasil akhir.
Sistem Konstruksi
Sistem kontruksi dapat diartikan sebagai sekelompok orang, pedoman, peraturan, fasilitas, alat perlengkapan pengolah data untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan jumlah dan jenis kontruksi tertentu. Dengan cara memberdayakan persyaratan teknis, SDM yang direncakanan pada saat diperlukan.
ISO 9000 Series
Sebagai dasar dari suatu seri standard quality management, yang merupakan persyaratan penting bagi perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang & jasa.
Mampu memberikan keuntungan dalam manajemen kualitas/mutu bagi semua organisasi, karena dengan penerapan ISO-9000 organisasi mampu membangun perusahaannya sehingga mempunyai kemampuan penyediaan barang dan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Syarat Penggunaan dalam Manajemen Mutu
- Inspeksi
Suatu alat untuk mengukur kegiatan proses kontruksi untuk memeriksa apakah standarspesifikasi telah dicapai
- Quality Control
Teknik & aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencangkup monitoring, mengeliminasi problem, mengurangi penyimpangan serta usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
- Quality Assurance
Quality Assurance
Pemastian mutu ( quality assurance ) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
Aktivitasnya mencangkup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal, termasuk merumuskan pelanggan.
Teknik dan Alat Quality Assurance
a. Quality Audit
Suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
b. Analysis Process
Menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
c. Quality Management and Control Tools
Mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan.
Sumber Referensi:
https://ipqi.org/definisi-unsur-prinsip-manfaat-program-total-quality-management-tqm/
https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-total-quality-management-tqm/